Topic 1: Daily(28 januari 2020)

      halooo...

     Kembali lagi kegiatan seperti pada biasanya ketika praktek, yaitu kita one line ketika pagi dan diabsen ,kemudian membagikan tugas apa yang harus dikerjakan . Hal pertama yang tadi pagi dilakukan adalah memasak nasi, karena hari ini kita membuka restaurant, jadi semua hal yang kemarin telah diprepare hari ini dilakukan finishingnya . Jadi untuk kelompok saya yaitu nasi putih, lawar pakis, konro bakar dan pallu ce'la.

   1.  pertama kami memasak Nasi Putih,

2. Untuk Lawar Pakis
Pakis yang kemarin telah dipotong , kemudian di blanch agak lama sampai rasa pahitnya sedikit hilang. Kemudian setelah itu saring pakis sampai airnya habis kemudian campurkan kelapa yang kemarin telah disangrai dan juga tambahkan campuran cabe rawit dan juga terasi udang yang telah diulek sampai halus . Aduk sampai rata

setelah itu tinggal di platting

3. kemudian untuk Pallu Ce'la , bumbu nya disaute terlebih dahulu kemudian setelah itu ditambahkan air dan juga cabe rawit yang telah di goreng sebentar.Setelah air boil , kemudian setelah itu masukkan  ikan yang telah di marinated dengan garam, lada putih dan juga jeruk purut

dan setelah matang kemudian di platting
3 Setelah itu untuk Konro bakar nya , setelah kemarin telah dimasak sampai empuk, kemudian daging di grill setelah itu dilumuri dengan kecap dan juga lada 
  - kemudian untuk sausnya menggunakan soup dari hasil rebusan dagingnya yang direduce sampai kental 
-kemudian setelah itu di platting



Kemudian setelah itu kami menyiapkan untuk indonesian buffet dan kali ini kelompok saya mendapt dessert. Dessert kali ini adalah doko-doko cangkuning yang merupakan makanan khas bugis atau yang biasa di makassar disebut roko-roko Cangkuning. Terbuat dari bahan tepung beras ketan, tepung kanji, air kapur siri, daun suji yang dicampur menjadi satu adonan. Kemudian untuk bagian isinya terbuat dari gula merah dan parutan kelapa. Kemudian terakhir dibungkus dengan daun pisang berbentuk kerucut. Saat ini jajanan ini banyak dijual sebagai bahan untuk buka puasa di kota Makassar. 
-Cara pembuatannya pertama gula merah yang dicairkan terlebih dahulu , kemudian tambahkan kelapa parut . Kemudian aduk sampai gula merah dan kelapa parut tercampur dengan rata
lalu kemudian buat untuk lapisan pembungkus untuk kelapa yaitu santan yang ditambahkan air kemudian di boil , setelah itu tambahkan tepung beras ketan dan juga pewarna hijau scukupnya, lali aduk sampai adonan dapat dibentuk bulat untuk membungkus kelapa


kemudian setelah itu buat adonan putihnya menggunakan tepung beras ketan ,santan dan gula lalu masak sampai menjadi kental , kemudian bentuk menjadi segitiga menggunakan daun pisang dan setelah itu dikukus


Selesai....


Terminologi Doko doko Cangkuning

Hampir semua tempat jajanan kuliner khas selama Ramadan di Makassar‎, Sulawesi Selatan, menyajikan kue Roko-roko Cangkuning yang merupakan kue tradisional khas suku Bugis-Makassar. Orang Bugis biasa menyebutnya Doko-doko Cangkuning, sedangkan orang Makassar memanggil dengan sebutan Roko-roko Cangkuning. Kue ini identik dengan balutan daun pisang yang berbentuk kerucut. Kue Roko-roko Cangkuning dijual dengan harga seribu rupiah dan kue ini banyak sekali peminatnya.
Kue bugis merupakan makanan tradisional dan jajanan pasar yang cukup favorit dikalangan masyarakat. Biasanya dapat kita jumpai disaat acara besar seperti pernikahan, sunatan, sedekah bumi, pokoknya diacara hajatan gitu deh. Kue bugis biasanya disajikan dengan daun suji, namun sekarang di toko-toko juga sudah ada yang menyajikan dengan plastik. Tapi anjuran dari resep kafe, resep kue bugis lebih enak disajikan sama daun suji sih,,,ada aroma wangi-wanginya. Walaupun dengan mengunakan suji berarti cara membuat kue bugis harus repot mencari daun tersebut. Tak apalah kalau sebanding dengan kenikmatannya.
Kue yang tidak pernah kurang peminat, dan hampir semua pedagang kue di Kota Makassar menjual Roko-roko Cangkuning karena rasanya yang khas dan baunya yang harum dari balutan daun pisang ini sehingga banyak yang suka. Doko artinya bungkus yang diisi dengan adonan Bugis yang disebut Cangkuning. Karena dibungkus lagi dengan daun, makanya dinamakan Doko-doko Cangkuning.
https://jendelakulinernusantara.wordpress.com/2016/04/18/kue-bugis-doko-doko-cangkuning/
 
 
English Version

Back again as usual activities when practicing, we are one line in the morning and then dividing tasks what must be done. The first thing that we make done this morning was cooking rice, because today we opened a restaurant, so all the things yesterday that were prepared today were done finishing. So for my group that is white rice, fernar fern, roasted konro and pallu ce'la.
    After we cook the rice,we transferred the rice into a long insert. Then wrapping. Then after that we took the konro which had been cooked until tender and then after that,we grill the meat until it was brownish after that ,moved the meat into the insert and then covered with a sauce which was the result of reducing from the soup used to boil the meat. Then after that we platting.
For fern lawar, blanch fern first so that the bitter taste is reduced. After that, add dry coconut that has been baked until it is dry then add birds eye chilli and shrimp paste that has been  mixed and Then diplatting.
For the first thing we need to do  for pallu ce’la is sauté garlic and shallot chop and then  add turmeric powder and seasoning. after that add some water and then wait for the boil water then after that add the fish and wait until the fish is cooked then diplatting.

And after that we prepare for the buffet tomorrow which is Indonesian buffet and our group gets a dessert. The dessert is doko doko cangkuning and also black rice porridge. After we prepare, then we eat together from the rest of today's buffet. After that we general cleaning then we go home

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garnish

Topic 1: Daily Activity (Indonesian version)16 april 2019

Terminologi Recipe 1.1