Topic 3: Describe ingredients
1.Kapulaga (Cardamon)
Kapulaga adalah sejenis buah yang sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu. Kapulaga mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat, betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan kersik. Aroma sedap dari kapulaga berasal dari minyak atsiri. Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat sebagai obat batuk. Kapulaga juga memiliki khasiat untuk mencegah keropos tulang. Selain itu, kapulaga juga dapat mendetoksifikasi kadar kafein dalam tubuh. Contoh masakan yang menggunakan kapulaga adalah nasi samin.
Beberapa Manfaat Kapulaga Antara Lain:
Meningkatkan Gairah Suami Istri
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Mencegah Impotensi
Mencegah Ejakulasi Dini
Menjaga Kesehatan Pencernaan dan Perut
Menormalkan Asam Lambung
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Mencegah Pembekuan Darah
Penghilang rasa Sakit
Menjaga Kesehatan Ginjal
Mencegah Stress
Efek Samping dan Bahaya Kapulaga
Sebenarnya pada penggunaan yang normal dan tidak berlebihan, kapulaga relatif aman dikonsumsi. Tetapi jika penggunaan secara berlebihan, kemungkinan akan meningkatkan resiko adanya efek samping seperti alergi, komplikasi batu empedu akibat penyerapan kapulaga yang tidak sempurna karena kelebihan pemakaian dan juga efek interaksi kapulaga dengan obat-obat lain.
Kandungan Ilmiah Kapulaga
Buahnya mengandung minyak atsiri yang terutama mengandung sineol, terpineol, dan borneol. Kadar sineol dalam buah lebih kurang 12%. Di samping itu buah kapulaga banyak mengandung saponin, flavonoida, senyawa-senyawa polifenol, mangan, pati, gula, lemak, protein, dan silikat.
Biji mengandung 3 – 7% minyak atsiri yang terdiri atas terpineol, terpinil asetat, sineol, alfa borneol, dan beta kamfer. Di samping itu biji juga mengandung minyak lemak, protein, kalsium oksalat, dan asam kersik. Dengan penyulingan dari biji diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum Cardamomi yang digunakan sebagai stimulans dan pemberi aroma.
Sumber: http://www.sakadoci.com/2017/12/zat-aktif-pada-kapulaga-dan-manfaatnya.htmlhttp://www.nangimam.com/2014/03/kandungan-ilmiah-dan-manfaat-kapulaga.html
2. Black Pepper
*History
Tanaman
lada (Piper nigrum Linn) berasal dari daerah Ghat Barat, India.
Demikian juga, tanaman lada yang sekarang banyak ditanam di Indonesia
ada kemungkinan berasal dari India. Sebab pada tahun 110 SM – 600 SM
banyak koloni Hindu yang datang ke Jawa. Mereka itulah yang diperkirakan
membawa bibit lada ke Jawa. Pada abad XVI, tanaman lada di Indonesia
baru diusahakan
secara kecil-kecilan (Jawa). Tetapi pada abad XVIII, tanaman tersebut
telah diusahakan secara besarbesaran (Anonim, 1980).
*Nutrient Content
Lada
hitam memiliki kandungan nutrisi yang mengejutkan, di antaranya
antioksidan, vitamin A, vitamin C, dan senyawa seperti likopen, karoten,
zea-xanthin, dan cryptoxanthin yang membantu menghilangkan radikal
bebas yang merusak, sehingga mencegah terjadinya kanker, masalah hati,
dan penyakit kardiovaskuler.
*Function
Berikut ini Manfaat lada hitam bagi kesehatan dan kecantikan yang dikutip dari situs Boldsky.com:
1. Mencegah Kanker
Menurut studi dari Michigan Cancer Center bahwa lada hitam ini dapat
memberikan reaksi baik bagi penyembuhan kanker payudara. Didalam lada
hitam ini terdapat zat yang dinamakan dengan piperine yang fungsinya
membantu mencegah perkembangan dari sel kanker payudara.
Lada
hitam juga mengandung vitamin C, Vitamin A, Flavonoid, karoten dan
aneka antioksidan lain yang bisa membatu mengatasi radikal bebas di
dalam tubuh.
2. Mengatasi Masalah Pencernaan
Lada hitam ternyata bisa mengatasi masalah pencernaan seperti kembung,
susah buang air besar, diare atau mual. Caranya cukup campurkan lada
hitam sedikit saja untuk bumbu masakan, dan dalam waktu singkat akan
dapat mengatasi masalah pencernaan.
3. Menurunkan Berat Badan
Berdasarkan penelitian lada hitam mengandung phytonutrient yang dapat menghancurkan sel-sel lemak yang ada didalam tubuh Anda.
4. Mencegah Jerawat
Untuk mengatasi jerawat bisa gunakan lada hitam dengan cara dijadikan
masker alami. Sebagai scrub, lada hitam bisa menghilangkan sisa-sisa sel
kulit mati, memperlancar jalan oksigen didalam kulit,dan menutrisi
kulit serta menjadi antibakteri bagi penyebab jerawat.
5. Mengurangi ketombe
Lada hitam yang berfungsi sebagai antibakteri dan anti peradangan dapat
juga membantu untuk membunuh bakteri pada kulit kepala. Makanya tak
heran jika lada hitam ini juga mencegah pertumbuhan ketombe.
6. Menyembuhkan demam dan flu
Lada hitam dapat melegakan hidung dan tenggorokan, serta tubuh bisa
menjadi lebih rileks. Caranya adalah dengan menambahkan lada hitam pada
semangkuk sup.
*Characteristic
Ladahitam (Piper Nigrum Linn)
adalah tumbuhan hijau yang tumbuh bertahun-tahun yang menghasilkan
buahseperti beri dan memiliki aroma yang pedas / tajam. Awalnya
diketahui sebagai “pamienta” atau “paminta” yang merupakan golongan dari
family Piperaceae. Lada hitam mempunyai beberapa ciri – ciri seperti,
daun yang tebal dengan warna hijau dan bentuk seperti telur. Tanaman
lada hitam juga memiliki bunga yang bewarna putih dan panjang yang
menghasilkan buah – buah pendek yang menggelantung dengan panjang 4
sampai 12 cm. Buah yang dihasilkan seperti beri bewarna hijau ketika
mentah dan berubah menjadi merah ketika matang. Lada hitam tersedia
dalam warna hitam dan putih. Lada hitam dibuat dengan proses men-drying atau
menjemur buah yang matang maupun yang belum matang dibawah sinar
matahari. Sedangkan untuk lada putih digunakan proses perendaman dan
pengelupasan kulit luarnya sebelumdipanaskan.
3. BUTTER
Mentega adalah produk susu yang
mengandung 80% butterfat (dalam produk komersial) yang padat saat
dingin dan pada suhu kamar di beberapa daerah dan cair saat dipanaskan.
Hal ini dibuat dengan mengaduk krim segar atau fermentasi atau susu
untuk memisahkan lemak mentega dari buttermilk. Biasanya digunakan
sebagai penyebar pada produk roti polos atau roti panggang dan bumbu
pada sayuran yang dimasak, juga dalam memasak, seperti pembuatan kue,
saus, dan penggorengan. Mentega terdiri dari butterfat, protein susu dan
air, dan dalam beberapa jenis, ditambahkan garam. Mentega juga bisa
dijual dengan tambahan perasa, seperti mentega bawang putih.
Paling sering terbuat dari susu
sapi, mentega juga bisa diproduksi dari susu mamalia lain, termasuk
domba, kambing, kerbau, dan yak. Garam seperti garam susu, perasa dan
pengawet kadang ditambahkan ke mentega. Mentega rendering menghasilkan
mentega atau ghee yang telah diklarifikasi, yang hampir seluruhnya
mengandung lemak mentega.
Mentega adalah emulsi air dalam minyak
yang dihasilkan dari inversi krim; Dalam emulsi air dalam minyak,
protein susu adalah pengemulsi. Mentega tetap menjadi padat saat
didinginkan, namun melembutkan konsistensi yang menyebar pada suhu
kamar, dan meleleh ke konsistensi cairan tipis pada 32-35 ° C (90-95 °
F). Kepadatan mentega adalah 911 g / L (0,950 lb per liter AS). [1] Ini
umumnya memiliki warna kuning pucat, namun bervariasi dari kuning ke
dalam sampai hampir putih. Warna yang tidak dimodifikasi bergantung pada
pakan dan genetika hewan namun biasanya dimanipulasi dengan pewarna
makanan dalam proses pembuatan komersial, yang paling umum adalah
annatto atau karoten.
Kata mentega berasal (melalui
bahasa Jerman) dari butiran Latin, [2] yang merupakan latinisasi bahasa
Yunani βούτυρον (bouturon). [3] [4] Ini mungkin merupakan konstruksi
yang berarti "keju sapi", dari βοῦς (bous), "sapi, sapi" [5] + τυρός
(turos), "keju". [6] [7] Namun demikian, bentuk awal dari batang kedua,
turos ("keju"), adalah bahasa Yunani Mycenaean, ditulis dalam skrip
silabus Linear B sebagai 𐀶𐀫. [8] Akar kata tetap ada dalam nama
butyric acid, senyawa yang ditemukan dalam mentega tengik dan produk
susu seperti keju Parmesan.
Penggunaan umum, istilah
"mentega" mengacu pada produk susu yang menyebar saat tidak memenuhi
syarat oleh deskriptor lainnya. Kata itu biasa digunakan untuk
menggambarkan produk sayuran atau biji-bijian dan kacang tanah murni
seperti selai kacang dan mentega almond. Hal ini sering diterapkan untuk
menyebarkan produk buah seperti mentega apel. Lemak seperti cocoa
butter dan shea butter yang tetap solid pada suhu kamar juga dikenal
sebagai "butters". Selain menerapkan mentega yang disebut "mentega",
item non-susu yang memiliki konsistensi mentega susu dapat menggunakan
"mentega" untuk memperhatikan konsistensi itu, termasuk makanan seperti
mentega mapel dan mentega penyihir dan barang bukan makanan seperti
mentega bawah bayi, mentega hyena, dan mentega batu.
Susu dan krim yang tidak
berenergi mengandung lemak mentega dalam globules mikroskopik. Gumpalan
ini dikelilingi oleh membran yang terbuat dari fosfolipid (pengemulsi
asam lemak) dan protein, yang mencegah lemak dalam susu dari penyatuan
menjadi satu massa tunggal. Mentega diproduksi dengan krim agitasi, yang
merusak selaput ini dan memungkinkan lemak susu menyatu, memisahkan
bagian krim lainnya. Variasi dalam metode produksi akan membuat butters
dengan konsistensi yang berbeda, terutama karena komposisi lemak susu
dalam produk jadi. Mentega mengandung lemak dalam tiga bentuk terpisah:
butterfat gratis, kristal mentega, dan gumpalan lemak yang tidak rusak.
Dalam produk jadi, proporsi bentuk yang berbeda ini menghasilkan
konsistensi yang berbeda dalam mentega; mentega dengan banyak kristal
lebih sulit daripada mentega yang didominasi oleh lemak bebas.
Mengocok menghasilkan butir
mentega kecil yang mengambang di bagian krim yang berbasis air. Cairan
berair ini disebut buttermilk-meskipun buttermilk paling umum saat ini
bukan susu skim yang difermentasi secara langsung. Buttermilk
dikeringkan; Terkadang lebih banyak buttermilk dilepas dengan membilas
butiran dengan air. Kemudian biji-bijian "bekerja": ditekan dan diremas
bersama. Saat disiapkan secara manual, hal ini dilakukan dengan
menggunakan papan kayu yang disebut scotch hands. Ini mengkonsolidasikan
mentega ke dalam massa padat dan memecah kantong plastik mentega atau
air menjadi tetesan kecil.
Mentega komersial sekitar 80% lemak
mentega dan 15% air; Mentega yang dibuat secara tradisional mungkin
memiliki sedikit 65% lemak dan 30% air. Butterfat adalah campuran
trigliserida, triester yang berasal dari gliserol dan tiga dari beberapa
gugus asam lemak. [9] Mentega menjadi tengik saat rantai ini pecah
menjadi komponen yang lebih kecil, seperti asam butirat dan diasetil.
Kepadatan mentega adalah 0,911 g / cm3 (0,527 oz / in3), kira-kira sama
dengan es.
Di beberapa negara, mentega diberi nilai sebelum distribusi komersial.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Mentega :
Nama Bahan Makanan : Mentega
Nama Lain / Alternatif : Butter
Banyaknya Mentega yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Mentega yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Mentega = 725 kkal
Jumlah Kandungan Protein Mentega = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Mentega = 81,6 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Mentega = 1,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Mentega = 15 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Mentega = 16 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Mentega = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Mentega = 3300 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Mentega = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Mentega = 0 mg
Khasiat / Manfaat Mentega : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : M
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Keterangan :
Komentar
Posting Komentar