Terminologi 4.
1. Pastrie Choux
Pastri choux (Choux pastry atau Choux paste) adalah adonan
yang dibuat dengan menggunakan mentega, air, tepung terigu dan telur.
Selain itu, gula dan garam dapat ditambahkan ke dalam adonan tersebut
Nama adonan ini berasal dari bahasa Perancisyaitu Pâte à choux yang
secara literal berarti "pasta kubis" karena bentuk akhirnya yang
menyerupai kubis. Sementara itu, adonan ini sering disebut sebagaiChoux
paste karena teksturnya yang tidak padat seperti adonan lain tetapi
bertekstur seperti pasta.
Adonan ini dapat di cetak beberapa bentuk karena adonan
ini dasar dari pembuatan kue
sus,profiterole,croquembouche,éclair,cruller,beignrt,kue ST. Honore, dan
gougere. Ketika dipanggang, telur membuat adonan menjadi kopong
sehingga dapat diisi dengan krim berbagai rasa.
Sejarah ditemukannya pastri choux bermula di tahun 1533 ketika
Cathrerine dari Medicimeninggalkan kota kelahirannya di Firenze, Italia
untuk menikah dengan Henri II dari Perancis. Ia membawa serta seluruh
pegawai istananya termasuk para juru masaknya kePerancis. Tujuh tahun
kemudian, kepala juru masaknya yang bernama Panterelli menciptakan
adonan pasta yang ia gunakan untuk membuat kue. Adonan tersebut kemudian
ia namakan pâte a Panterelli. Nama tersebut tidak bertahan lama karena
adonan tersebut kemudian dikenal juga sebagai pâte a Popelini dan lalu
menjadi pâte a Popelin hingga akhirnya disebut sebagai pâte à choux.
Marie-Antoine Careme, seorang juru masak dari Perancis, menyempurnakan
resep yang diciptakan oleh Panterelli hingga menjadi resep yang
digunakan oleh para juru masak saat ini
2. Cookies
Tipis, manis, renyah, kecil. Itulah cookies. Kita tentu
familiar dengan cookies alias kue kering atau roti kering atau biskuit.
Di Indonesia kue kering biasa disajikan untuk menjamu tamu dalam
pertemuan keluarga, lebaran, natalan, ataupun berbagai perayaan lain.
Bisa juga untuk cemilan pribadi disandingkan dengan teh hangat atau kopi
panas. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di semua bangsa mengenal
cookies.
Kata Cookies (jamak) dan cookie (tunggal) berasal dari
bahasa Belanda, dari kata “kokje” yang berarti “kue kecil.”Cookies
paling awal muncul diperkirakan abad ke-7 Masehi di Persia (sekarang
Iran), salah satu negara pertama yang mengolah gula. Saat itu kue-kue
yang mewah, dalam versi besar dan kecil dikenal baik di kerajaan Persia.
Menurut sejarawan, gula pertama berasal dari dataran rendah Benggala
atau tempat lain di Asia Tenggara. Gula menyebar ke Persia, kemudian ke
Mediterania Timur. Adanya invasi Muslim di Spanyol, kemudian Perang
Salib dan perdagangan rempah-rempah yang berkembang, maka teknik memasak
dan bahan-bahan dari Saudi menyebar ke Eropa Utara.
Konon ditemukannya cookies ini secara tidak sengaja. Saat
pembuatan kue ulang tahun yang ukurannya besar, sebelum dipanggang,
dicoba lebih dulu adonan kecil untuk dipanggang di oven. Adonan kecil
tersebut mengering dan ternyata rasanya lezat. Selain itu tahan lebih
lama.
Bahan dasar cookies umumnya berupa margarin, terigu,
telur, dan gula. Untuk variasi jenisnya dimodifikasi dengan berbagai
bahan lain berupa kacang, cokelat, wijen, buah-buahan dll. Kini kita
bisa menemukan ratusan resep kue kering dengan berbagai bentuk, rasa,
dan warna.
Cookies di Inggris dan Australia dikenal sebagai
“biscuits”, orang Spanyol menyebutnya “galletas”, di Jerman dikenal
sebagai “keks” atau “Plätzchen”, di Italia dikenal dengan beberapa nama
tergantung bentuk variasinya, diantaranya “amaretti” dan “biscotti.” Di
Perancis dikenal sebagai “biscurt”, bis berarti dua, curt berarti masak,
dengan kata lain kue yang dimasak dua kali hingga kering.
Apapun istilahnya, cookies atau kue kering atau biscuit,
merupakan kue yang dimasak menggunakan open, bentuk mini, dapat dimakan 1
sampai 2 kali suap, dan tahan lama untuk disimpan.
3. Puuf Pastry
Puff Pastry awalnya ditemukan oleh pastrycook magang asal
Perancis bernama Claudius Gele pada tahun 1645. Pada akhir masa
magangnya, Claudius ingin membuatkan seloyang roti lezat buatannya untuk
ayahnya yang sedang sakit. Dengan mempergunakan panduan diet sang ayah
yang terdiri dari air, tepung dan mentega, Claudius mengolah adonan,
melipat dan memasukkan mentega ke dalam adonan. Ia lakukan
berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia
masukkan adonan tersebut ke dalam loyang. Ternyata, pengolahan adonan
tersebut menghasilkan bentuk yang di luar dugaan.
4. Danish
Danish pastry adalah adonan beragi dan lemak rollin, dan
biasanya memiliki topping atau isi yang manis. Dengan kata lain hampir
sama dengan adonan roti manis (karena rasanya yang manis). Jumlah
lapisan pada adonan danish tergantung pada kandungan bahannya. Semakin
banyak jumlah lemak roll-in makin banyak lapisan danish.
Pada dasarnya, lipatan pada adonan Danish Pastry menggunakan
prinsip yang sama dengan Puff pastry. Bedanya bahan pengembang yang
digunakan dalam pembuatan danish pastry adalah ragi sehingga hasilnya
menjadi lunak, tidak garing seperti puff. Danish pastry dapat dibentuk
beraneka ragam, seperti amplop, kincir, dan lain-lain. Pada saat
fermentasi, suhu pengembangan yang digunakan tidak boleh melebihi 35°C
dan kelembapan 85%. Suhu pemanggangan berkisar 190°–210°C. Semakin berat
Danish pastry dan makin berat isi, suhu pemanggangan makin rendah. Oleh
karena itu untuk mendapatkan Danish pastry dengan aerasi yang baik
dicapai dengan melakukan teknik yang benar.Istilah Danish sebenarnya
merujuk pada salah satu jenis pastry yang berasal dari Vienna. Danish
pastry kemudian berkembang menjadi produk bakery khas Denmark dan
negara-negara skandinavia lainnya.
Sejarah mengisahkan bahwa pada tahun 1850, Denmark dilanda
pemogokan besar-besaran dari pekerja di industri bakery. Untuk menutupi
kebutuhan pekerja, bakery-bakery di Denmark kemudian mempekerjakan
bakers dari Vienna, Austria. Bakers dari Vienna membuat pastry dengan
resep mereka sendiri yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan lebih
banyak telur untuk menyesuaikan dengan selera warga Denmark.Pastry
jenis ini kemudian berkembang menjadi apa yang kita kenal dengan Danish
Pastry.
5. Sponge Cake
Sponge cake adalah kue didasarkan pada tepung (biasanya
gandum terigu), gula , dantelur , kadang-kadang beragi dengan baking
powder yang memiliki perusahaan, namunstruktur baik diangin-anginkan,
mirip dengan spons laut . Sebuah kue bolu dapat diproduksidengan baik
metode adonan, atau metode busa . Typicially metode adonan di AS
dikenalsebagai mentega atau kue pon , sementara di Inggris ini dikenal
sebagai kue Madeira atauVictoria sponge cake . Menggunakan metode busa
kue mungkin hanya dikenal sebagai kuespons atau di Inggris kadang-kadang
dibawa spons, bentuk-bentuk kue yang umum di Eropaterutama di Perancis
toko kue . Kue spons dianggap salah satu yang pertama non-yeasted
kue,dan spons awal resep kue direkam dalam bahasa Inggris adalah
dibuktikan ke buku 1615 dari penyair Inggris dan penulis Gervase Markham
berjudul;
Sponge Cake ini merupakan adonan pengocokan putih telur dan
kuning telur secaraterpisah, kuning telur dicampur dengan bahan-bahan
kering, sedangkan putih telur dikocok dengan gula sampai kaku dan
dimasukkan kedalam adonan kuning telur,kemudian dibakar. Bahan utama
Sponge Cake adalah tepung terigu medium wheat whitedan susu. Bahan
pelengkap Sponge Cake seperti : chocolate, cheese, buah, rempah, ekstra
buah dan bahan pewarna tumbuhan seperti : chlorophyl, safron, blue,
carmine, anato, buttercream, pasta almond.
6. Muffin
Muffin berasal dari kata ‘moufflet’ yang merupakan bahasa
Perancis kuno. Moufflet berarti lembut, sesuai dengan dengan tekstur
muffin yang lebih lunak dari pada roti pada umumnya. Kata ‘muffin’
diperkenalkan pada awal abad ke-18. Sedangkan resepnya mulai dikenal
luas pada pertengahan abad tersebut. Sebenarnya, ada kebingungan
membedakan antara muffin dan crumpets (kue tanpa pemanis). Muffin
digunakan untuk mengacu pada produk turunan roti sedangkan crumpets
mengarah pada pancake. Di Inggris nama muffin belum diketahui asal
usulnya namun ada kemungkinan berasal dari kata ‘low german muffe’ yang
berarti kue. Kata tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1703.
Pada abad ke-19, muffin mulai populer dan menjadi hidangan
saat minum teh. Di Inggris, tradisi ini sering disebut sebagai afternoon
tea. Muffin disajikan sebagai kudapan utama pendamping teh hangat. Itu
sebabnya kue ini pun dikenal dengan nama ‘tea cakes’. Makanan yang
dibuat dengan menggunakan adonan ragi itu sangat nikmat jika disantap
saat musim dingin. Saat era Victoria, muffin dijajakan oleh penjual kue
jalanan. Muffin diletakkan ke dalam baki makanan yang berada di atas
kepala mereka. Para penjual ini juga membunyikan bel tangan untuk
memanggil calon pelanggan.
7. Butter Cake
Butter Cake adalah kue di mana salah satu bahan utamanya
adalah mentega . Kue mentega dipanggang dengan bahan dasar:
mentega,gula , telur , tepung
, dan zat ragi seperti baking powder atau baking soda . Ini dianggap
sebagai salah satu kue klasik dalam masakan Amerika. Kue mentega berasal
darikue pound Inggris, yang secara tradisional menggunakan jumlah
mentega, tepung, gula, dan telur yang sama untuk membuat kue yang kaya
dan berat.
Penemuan baking powder dan bahan-bahan ragi
kimia lainnya selama abad ke-19 secara substansial meningkatkan
fleksibilitas kue pon tradisional ini dengan memperkenalkan kemungkinan
menciptakan kue lebih ringan dan ringan dengan menggunakan kombinasi
bahan tradisional ini, dan inilah transformasi yang membawa perubahan
modern. kue mentega
8.
Roti
Sumber : http://cdn2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/ilustrasi-roti_20160908_094556.jpg
Sumber : http://cdn2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/ilustrasi-roti_20160908_094556.jpg
Beribu tahun yang lalu, manusia hidup mengembara, sambil berburu dan
mencari yang bisa dimakan. Tadinya bulir gandum mereka kunyah begitu saja. Uh,
keras! Jadi, mereka tumbuk dan beri air sepaya lembek, Adonan yang tersisa
mereka jemur sampai kering untuk bekal perjalanan. Lalu mereka tahu, makanan
menjadi lebih enak kalau dibakar. Jadi, adonan gandum mereka pipihkan di
permukaan batu yang dipanaskan dengan api.
Sekitar 4.600 tahun yang lalu, di Mesir ada orang lupa
mengeringkan adonan tepung. Adonan itu meragi. Setelah dibakar, rasanya lebih
empuk dan lebih enak, Sejak itu, mereka sengaja meragikan dulu adonan
tepung biar mengembang.
Roti masa itu belum seempuk dan seenak sekarang. Membuatnya pun menjijikkan. Tepung, air, dan adonan ragi dicampur lalu diinjak-injak oleh para budak. Namun roti tidak lagi dibakar di api terbuka, tetapi di dalam tungku primitif berbentuk kerucut. Masa itu para pekerja Mesir bukan diupah dengan uang, tetapi dengan roti. Sampai sekarang, dalam bahasa Inggris pencari nafkah disebut breadwinner, orang yang berjuang untuk mendapat roti. Kata ’roti’ sering dipakai untuk menggantikan kata ’rezeki’. Sampai sekarang, roti tradisional di Timur Tengah, India, dan Afrika masih pipih. Roti kemudian menjadi makanan pokok di pelbagai bagian dunia.
Sumber : http://tirotiroti.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-roti.html
Roti masa itu belum seempuk dan seenak sekarang. Membuatnya pun menjijikkan. Tepung, air, dan adonan ragi dicampur lalu diinjak-injak oleh para budak. Namun roti tidak lagi dibakar di api terbuka, tetapi di dalam tungku primitif berbentuk kerucut. Masa itu para pekerja Mesir bukan diupah dengan uang, tetapi dengan roti. Sampai sekarang, dalam bahasa Inggris pencari nafkah disebut breadwinner, orang yang berjuang untuk mendapat roti. Kata ’roti’ sering dipakai untuk menggantikan kata ’rezeki’. Sampai sekarang, roti tradisional di Timur Tengah, India, dan Afrika masih pipih. Roti kemudian menjadi makanan pokok di pelbagai bagian dunia.
Sumber : http://tirotiroti.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-roti.html
Di Prancis, roti ini disebut baguette (dibaca baget). roti yang
bagian luarnya keras dan bagian dalamnya lunak in sudah dikenal di Austria
sejak abad ke-19. oven uap yang dipakai untuk membuat roti seperti itu memang
diciptakan di Vienna, Austria, pada abad ke-19. ketika itu baguette yang
dikenal berbentuk bulat.
Bentuk beguette mulai berubah pada bulan Oktober 1920. saat itu
mincul undang-undang yang melarang penduduk Vienna membakar roti sebelum pukul
4 pagi. padahal, jika roti baru dibakar pada pukul 4 pagi, maka penduduk tidak
akan bisa sarapan roti. pembat roti lalu mencari cara agar rotinya bisa lebih
cepat matang. mereka lalu mengubah bentuk baguette menjadi panjang. dengan
bentuk baru itu, baguette menjadi cepat matang.
Selain itu, ada juga cerita tentang baguette di Prancis. pada abad
ke-19, ketika Napoleon Bonaparte melawan Rusia, ia memerintahkan tentaranya
untuk membaawa baju lebih banyak. akibatnya, tas mereka hampir penuh dengan
pakaian dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk bekal. maka pembuat roti
menyiapkan roti panjang seperti tongkat, yang bisa dimasukka ke dalam kantong
celana tentara.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Baguette
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Baguette
10. Roti Bagel
Bagel adalah salah satu jenis roti berbentuk seperti cincin
seukuran telapak tangan, dibuat dari adonan tepung terigu dan ragi yang direbus
di dalam air sebelum dipanggang. Bagian dalam mempunyai tekstur yang padat dan
kenyal dengan bagian luar berwarna coklat muda, keras dan garing.
Bagel tradisional sering diberi perasa seperti garam, bawang
bombay, bawang putih, telur, roti pumpernickel dan gandum hitam (rye) yang
dicampurkan ke dalam adonan. Adonan bagel modern biasanya ditambahkan perasa
seperti tomat dan rempah-rempah dill, bumbu masakan cajun, kayu manis dan
kismis, keju, sejenis jintan yang disebut caraway, blueberi dan muesli. Kulit
gandum (bran), adonan masam (sourdough), telur ayam, tepung gandum tanpa buang
kulit (whole wheat atau whole meal), tepung multi serealia (multigrain), atau
muesli juga sering ditambahkan ke dalam adonan sebagai penambah tekstur.
Bagel berasal dari Eropa Timur dan kemungkinan besar berasal dari
Polandia. Dokumen tahun 1610 asal Kraków menceritakan tentang “beygls”yang
dihadiahkan kepada wanita yang baru melahirkan. Dokumen ini merupakan catatan
tertulis paling awal tentang “beygl”, tetapi di dalam dokumen tidak dijelaskan
tentang arti sebenarnya kata “beygl.” Kemungkinan besar “beygl”yang dimaksudkan
sama dengan bagel yang dikenal sekarang, tetapi mungkin juga berbeda.
Cerita yang sering dikutip tentang asal usul bagel mengatakan
bahwa bagel diciptakan oleh pembuat roti lokal keturunan Yahudi di Wina,
Austria pada tahun 1683. Bagel dipersembahkan kepada raja Polandia yang bernama
Jan III Sobieski untuk merayakan kemenangan Austria atas Turki dalam
Pertempuran Wina pada tahun yang sama. Pada awalnya, bagel dibentuk mirip
injakan kaki pada pelana kuda (beugal) atau mirip tapal kuda dengan maksud
memperingati kejayaan pasukan kavaleri dalam pertempuran. Sebagian orang bisa
menerima nama bagel berasal dari kata "beugal," karena keduanya
memiliki pengucapan yang sama. Selain itu, bagel buatan tangan tidak
betul-betul bundar tetapi sedikit agak berbentuk seperti injakan kaki pada
pelana kuda. Penjelasan lain secara klise mengatakan, kata "bagel" berasal
dari bahasa Ibrani dan bahasa Jerman untuk bügel (busur) yang dipakai untuk
nama roti berbentuk cincin.
Sekitar tahun 1880-an, imigran Ashkenazim memperkenalkan bagel ke
wilayah Lower East Side di kota New York. Bagel menjadi populer sebagai makanan
khas New York sampai-sampai kota New York identik dengan bagel. Sampai pada
akhir tahun 1920-an, bagel masih merupakan makanan langka di negara bagian
Amerika Serikat yang lain, kecuali di beberapa kota yang banyak ditinggali
penduduk Yahudi asal Eropa Timur. Bagel baru mulai dikenal secara luas di
Amerika Utara sejak sekitar tahun 1975. Sekarang bagel bisa dinikmati hampir di
seluruh bagian dunia dan telah menjadi salah satu menu sarapan pagi yang umum.










Komentar
Posting Komentar