Topic 5: Food Terminologi (3)

Dessert Khas Korea Tradisional

        Sebelum mengenal dessert khas Korea yang modern mari kita mulai dengan dessert tradisional khas Korea Selatan. Korea Selatan memiliki banyak sekali dessert, menurut Wikipedia Korea Selatan saat ini memiliki sebanyak 35 dessert, akan tetapi artikel ini tidak akan membahas semua makanan tersebut dan hanya memilih 10 jenis makanan yang memiliki bentuk dan latar belakang yang unik.
Nah, teman foodie sudah penasaran belum dengan dessert khas Korea? Kalau penasaran jangan lupa untuk baca sampai habis ya!


1. Bungeopang
        Bungeopang adalah kue berbentuk ikan karper atau yang lebih sering disebut sebagai ikan mas. Benar, bungeopang adalah dessert khas Korea yang memiliki bentuk seperti ikan. Kata Bungeoppang berasal dari gabungan bahasa korea yaitu bungeo yang memiliki arti karper dan ppang yang memiliki arti roti.

        Namun jangan salah, meskipun kue ini memiliki bentuk seperti ikan akan tetapi bungeopang tidak terbuat dari ikan dan tidak memiliki rasa seperti ikan. Melainkan bungeopang terbuat dari tepung terigu dan diisi dengan pasta kacang merah yang memiliki rasa manis.

        Pada awalnya bungeopang diturunkan dari makanan Jepang yang memiliki bentuk serupa yaitu taiyaki, bungeopang diperkenalkan ke Korea Selatan sekitar tahun 1930 pada masa kedudukan Jepang di Korea Selatan. Pada buku yang berjudul  Bungeopang Has a Family Tree, bungeopang pada awalnya adalah sebuah gabungan dari dua buah makanan yaitu waffle dan pangsit. Sedangkan taiyaki adalah adaptasi dari taiyaki yang dikenalkan di Jepang pada abad ke-18. Meskipun popularitas bungeopang pada saat itu tidak bertahan begitu lama namun bungeopang kembali mendapatkan popularitasnya pada tahun 1990-an  bersamaan dengan booming-nya budaya retro di Korea Selatan.
Bungeopang memiliki rasa yang manis dengan adonan yang renyah di luar dan lembut di dalam. Biasanya bungeopang lebih mudah ditemukan pada musim dingin, akan tetapi kamu tetap bisa menemukannya di musim lain karena saat ini bungeopang di jual meskipun bukan di musim dingin.


2. Kkultarae

      Apabila Cina memiliki permen Dragon’s Beard maka Korea Selatan memiliki Kkultarae. Dessert khas Korea yang satu ini memang mirip dengan Dragon’s Beard mulai dari bentuk dan cara pembuatannya. Kkultarae adalah dessert khas Korea yang terbuat dari madu yang telah difermentasi dan diputar dan ditarik hingga mencapai 16.384 helai.

      Tidak banyak sejarah yang bisa ditemukan dari kkultarae akan tetapi karena proses pembuatan dan penampilan yang sangat serupa dengan dragon’s beard maka bisa disimpulkan bahwa makanan ini dibawa oleh Cina ke Korea Selatan. Meskipun kedua makanan itu memiliki penampilan yang mirip namun faktanya kkultarae dan dragon’s beard terbuat dari bahan yang berbeda.

       Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kkultarae terbuat dari madu yang telah difermentasi sedangkan dragon’s beard terbuat dari gula maltosan dan sirup. Pada awalnya kkultarae adalah makanan istana yang hanya dihidangkan untuk raja, akan tetapi seiring berkembangnya zaman maka kamu bisa menemukan kkultarae di toko pinggir jalan di Korea Selatan sebagai simbol kemakmuran, kesehatan, umur panjang, dan keberuntungan orang yang membelinya.


3. Hwajeon


        Hwajeon adalah salah satu dessert Korea Selatan yang memiliki bahan dasar tteok atau kue beras. Pada dasarnya makanan penutup yang satu ini adalah kue beras yang digoreng. Secara etimologi hwajeon memiliki arti bunga goreng, berasal dari kata Sino-Korea “hwa” yang memiliki arti bunga dan “jeon” yang memiliki arti “goreng”.

         Hwajeon terbuat dari kue beras, madu, dan kelopak bunga yang dapat dimakan. Benar! Kamu tidak salah baca kok, kelopak bunga yang diletakkan di atas hwajeon tidak hanya berfungsi sebagai hiasan saja namun juga bisa kamu makan. Siapa sangka bunga yang mempercantik penampilan hwajeon juga bisa dikonsumsi, unik sekali bukan?

         Jenis bunga yang biasanya digunakan untuk hwajeon adalah bunga musiman seperti bunga rhondendron, bunga pir, bunga golden bell, bunga sakura, dan bunga violet digunakan pada saat musim semi. Sementara bunga mawar digunakan saat musim panas. Bunga krisan dan bunga jengger digunakan pada saat musim gugur. Pada musim dingin dimana bunga sulit ditemukan di Korea, biasanya mereka menggunakan bahan alternatif seperti daun mugwort, water dropwortatau parsley Jepang, rock tripe, atau jujube yang dipotong hingga membentuk kelopak bunga.

        Dikarenakan bentuknya yang unik, makanan ini tidak bisa dimakan setiap saat. Warga Korea Selatan biasanya mengonsumsi hwajeon pada saat festival samjinnal dan ulang tahun Sang Buddha.

4. Patbingsu
       Nah, makanan yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi bukan? Benar, patbingsu atau patbingsoo adalah es serut khas Korea Selatan. Arti kata patbingsu memiliki arti yang benar-benar mempresentasikan makanan yang satu ini yaitu “es serut kacang merah”. Bahan-bahan dasar yang digunakan untuk membuat patbingsu adalah es serut, susu kental manis, dan pasta kacang merah.

       Pada dinasti Joseon yang terjadi sekitar tahun 1392 – 1910 patbingsu memiliki bentuk awal yang terdiri dari es serut dan dua atau tiga bahan-bahan lain seperti pasta kacang merah, tteok atau kue beras, dan bubuk kacang tanah. Seiring berkembangnya zaman maka bentuk dan varian patbingsu pun ikut berubah.

        Patbingsu dengan bentuk modern muncul ketika Korea sedang di bawah masa pemerintahan Jepang bersamaan dengan dikenalkannya hidangan dingin yang memiliki topping pasta kacang merah. Setelah itu pada saat perang Korea yang terjadi pada tahun 1950 – 1953, orang asing juga turut memberikan pengaruh pada perubahan bentuk patbingsu. Mereka menambahkan bahan-bahan seperti koktail buah, es krim, potongan buah, kacang-kacangan, sereal, sirup buah, bahkan whip cream.

        Meskipun saat ini patbingsu sudah memiliki banyak tambahan topping seperti marshmallow, oreo, bahkan potongan cheesecake namun hal tersebut tidak menghilangkan esensi es serut kacang merah tradisional yang sudah ada dari dinasti Joseon tersebut.


5. Hotteok
        Kalau dessert khas korea yang satu ini sering disebut sebagai pancake Korea. Hotteok adalah makanan yang terbuat dari tepung gandum, air, susu, gula, dan ragi. Tidak seperti western pancake, hotteok memiliki isian manis yang terdiri dari brown sugar, madu, kacang yang telah dicincang, dan kayu manis. Asal kata hotteok berasal dari bahasa Cina “ho” yang memiliki arti barbarian dan  bahasa Korea “tteok” yaitu kue beras. Adonan hotteok yang telah didiamkan selama beberapa jam dibentuk bulat dan di goreng di wajan setelah itu ditekan dengan alat yang berbentuk bulat hingga bentuknya menjadi pipih.

        Belum ada kejelasan yang pasti mengenai sejarah dari makanan ini, akan tetapi beberapa orang percaya bahwa hotteok dibawa oleh pedagang Cina bersamaan dengan dikrimnya 3.000 tentara dan kurang lebih 40 pedagang Cina ke Korea untuk membantu mereka melawan Jepang.
Beberapa sumber mangatakan bahwa para pedagang Cina menjual pancake khas mereka yang memiliki isian dengan rasa asin. Akan tetapi, sepertinya warga Korea lebih menyukai rasa manis sehingga mereka memutuskan untuk mengisi hotteok dengan isian yang manis seperti madu, gula, dan kacang-kacangan.

       Saat ini kamu bisa menemukan hotteok dengan isian yang bermacam-macam, mulai dari green tea, pink bonbukja atau raspberry Korea, pizza, dan bahkan cream cheese. Oh ya benar, orang Korea sangat menyukai cream cheese. Tidak seperti hwajeon yang hanya bisa dimakan pada waktu tertentu, kamu bisa menemukan hotteok di pinggir jalan kota Seoul. Atau kamu bisa membeli adonan instan hotteok dan membuatnya di rumah, karena saat ini adonan instan sudah bisa kamu dapatkan di supermarket Korea. Akan tetapi, jangan terlalu banyak makan hotteok yak arena satu buah hotteok mengandung sebanyak kurang lebih 230 kalori lho! Maka akan lebih baik bila kamu membatasi konsumsi hotteok.



6. Yaksik

        Yaksik atau yakbab adalah salah satu dessert Korea yang berasal dari kata “Yak” yaitu obat dan “sik” yang memiliki arti makanan. Yaksik memang sering disebut sebagai makanan obat atau nasi obat karena madu yang terdapat pada yaksik.

        Pada zaman dahulu warga Korea Selatan sering menyebut madu sebagai obat. Yaksik terbuat dari beras ketan yang dicamput dengan kacang kastanye, kacang pinus, dan jujube. Nah, sekarang mari kita intip sejarah dibalik makanan ini. Sejarah terbentuknya yaksik sangat unik dan penting bagi masyarakat Korea. Peristiwa unik tersebut terdapat pada buku Memorabilia of the Three Kingdoms.  

         Di buku tersebut tertulis bahwa Raja Soji dari Silla sedang melakukan perjalanan piknik, sang tidak sengaja bertemu dengan seekor tikus dan gagak. Sang tikus lalu berbibaca pada Raja Soji menggunakan bahasa manusia dan menyuruhnya untuk mengikuti sang gagak. Raja yang merasakan kejanggalan akhirnya mengutus seseorang untuk mengikuti gagak tersebut. Gagak itu membawa sang utusan ke sebuah kolam dan dari dalam kolam tersebut muncul sesosok pria tua dan memberikan amplop kepada utusan Raja sambil berkata, “Ada dua orang yang akan mati bila kamu membuka amplop ini. Jika kamu tidak membukanya maka hanya aka nada satu orang yang mati.”. Pada awalnya sang Raja tidak ingin membuka amplop tersebut namun akhirnya ia mengubah pikiran dan membuka amplop tersebut setelah utusan mengatakan bahwa amplop tersebut memang dirujuk untuk sang Raja.

       Dalam amplop tersebut terdapat instruksi yang berisi perintah untuk raja agar segera kembali ke istana dan menembak anak panah ke arah kotak yang memegang kecapi dengan enam senar. Setelah sang raja melepaskan anak panah, dua orang ditemukan mati dan kedua orang itu adalah seorang biarawan dan selir yang sedang bersiap untuk membunuh raja. Sebagai rasa terima kasih kepada gagak yang telah menyelamatkannya raja memerintahkan orang untuk membuat makanan kesukaan burung gagak yang terbuat dari beras, kastanye, dan jujube.
7. Yakgwa
       Yakgwa atau yang memiliki nama lain gwajil adalah dessert khas korea yang dibuat dari adonan gandum yang digoreng. Pada zaman dahulu, makanan yang memiliki rasa manis ini digunakan sebagai persembahan kepada leluhur dan hanya dapat dinikmati di hari raya seperti chuseok, pernikahan, dan ulang tahun ke-16. Yakgwa secara atimologi berasal dari dua suku kata yaitu “yak” yaitu obat dan “gwa” yang memiliki arti “manisan”.

       Pada awalnya yakgwa memiliki bentuk seperti burung dan hewan akan tetapi semakin lama bentuknya semakin pipih agar lebih mudah ditumpuk pada masa Joseon. Pada masa pre-modern di Korea, yakgwa hanya dinikmati oleh kelas menengah ke atas karena gandum adalah barang langka dan berharga, sementara madu juga bisa disebut sebagai bahan makanan yang mewah.

        Yakgwa terbagi menjadi 3 tergantung ukurannya, yaitu dae-yakgwa yaitu yakgwa dengan ukuran besar, jung-yakgwa yaitu yakgwa dengan ukuran sedang, dan so-yakgwa yaitu yakgwa dengan ukuran kecil. Adonan yakgwa yang telah digoreng lalu dicelupkan ke dalam madu dan campur dengan bubuk kayu manis sehingga yakgwa menjadi manis dan memiliki tekstur yang lembut. Meskipun makanan ini termasuk ke dalam makanan yang hanya ada pada saat-saat tertentu namun saat ini kamu bisa menemukan yakgwa di pasar tradisional Korea. Yakgwa juga sudah biasa disajikan sebagai makanan penutup.

8. Jeonggwa
         Jeonggwa adalah bagian dari hangwa atau set makanan manis tradisional korea. Jeonggwa memiliki bentuk yang transparan namun memiliki warna yang cerah dan terlihat jelas. Dessert khas Korea yang satu ini adalah manisan beberapa jenis makanan seperti potongan buah, akar, atau biji-bijian yang direndam dalam madu, sirup beras, atau air gula.

         Setelah itu potongan buah, akar, atau biji-bijian tersebut baru dikeringkan dan dipotong sesuai dengan selera. Beberapa warga Korea Selatan memotong dan membentuknya menjadi bunga atau bentuk kreatif lainnya.


9. Dasik
       Dasik adalah makanan penutup yang memiliki ukuran satu kali gigit yang biasanya ditemani oleh teh. Dasik dapat dibuat dari beberapa biji-bijian seperti gandum atau tepung dari biji-bijian yang dapat dikonsumsi dan campuran madu. Dasik pertama kali diperkenalkan ke Korea pada 1.600 tahun yang lalu, dibawa oleh agama Budha dari India yang memperkenalkan budaya meminum teh.

        Dasik biasanya memiliki beberapa bentuk berbeda dengan warna yang berbeda-beda pula yaitu hijau, kuning, merah mudah, hitam, dan putih. Makanan ini dibentuk dengan meletakkan adonan pada dasikpan atau cetakan dasik dan menekannya sehingga muncul bentuk-bentuk yang cantik seperti bunga atau huruf Cina  壽·福·康·寧 yang mempresentasikan umur panjang, keberuntungan, dan kedamaian. Dengan warna dan bentuk yang cantik seperti ini yakin masih tidak mau mencoba?



10. Sangpyeon
          Sangpyeon adalah makanan tradisional Korea yang memiliki bentuk setengah bulan dan terbuat dari beras ketan. Dessert khas Korea ini termasuk ke dalam tipe tteok atau kue beras yang biasanya dimakan pada musim gugur tepatnya pada festival panen, Chuseok. Sangpyeon biasanya diisi oleh biji wijen, madu, pasta kacang merah atau pasta kacang kastanye.

          Hal yang membuat makanan ini unik adalah cara memasaknya, sangpyeon menggunakan kayu pinus sebagai bahas bakar sehingga setelah matang sangpyeon memiliki aroma segar dari pohon pinus. Sangpyeon adalah salah satu makanan penutup Korea yang paling populer, banyak keluarga Korea yang membuat sangpyeon di rumah mereka. Biasanya makanan ini diberikan kepada keluarga dan tetangga sebagai simbol saling menghargai satu sama lain. Dahulu orang Korea juga percaya bahwa sangpyeon yang dibentuk dengan indah akan memberikan jodoh yang baik atau keselamatan bagi bayi yang lahir.


Nah, setelah dijelaskan mengenai beberapa dessert khas Korea kalian jadi penasaran bukan dengan rasanya? Apalagi setelah tahu bahwa kebanyakan makanan penutup khas negri ginseng itu menggunakan madu yang pasti manis dan menyehatkan.

Untuk mencoba dessert khas Korea kamu tidak perlu jauh-jauh datang ke Korea kok, saat ini kamu bisa menemukan banyak sekali rumah makan yang menjual makanan Korea dan yang pasti beberapa dari mereka menyediakan dessert lho! Cukup sampai sini dlu yah, Thank U sudah mau membaca artikel in

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garnish

Topic 1: Daily Activity (Indonesian version)16 april 2019

topic 5 : Food Terminologi (4)